Sebutkan Latar belakang lahirnya ilmu ekonomi
Ekonomi
bungkoboy
Pertanyaan
Sebutkan Latar belakang lahirnya ilmu ekonomi
1 Jawaban
-
1. Jawaban adampramudito
Ilmu ekonomi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan yang sudah cukup lama berkembang. Perkembangannya bermula sejak tahun 1776, yaitu setelah Adam Smith (seorang pemikir dan ahli ekonomi Inggris) menerbitkan bukunya yang berjudul “An Inquiry into the Nature and causes of the Wealth of Nations”. Beberapa pemikiran hingga kini masih mendapat perhatian dalam pemikiran ahli-ahli ekonomi. Sehingga Adam Smith dianggap sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi.”
Sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan yang besar dan luas, ilmu ekonomi diberi gelar sebagai the oldest art, and the newses science, yang jika diterjemahkan, ekonomi merupakan seni yang tertua dan ilmu pengetahuan yang termuda. Masalah-masalah ekonomi lahir serentak dengan terbitnya matahari kemanusian puluhan ribu tahun silam. Tidak ada satu cabang ilmu pun yang lebih tua atau lebih dahulu daripadanya. Mungkin saja ada orang yang beranggapan bahwa ilmu kedokteran yang lebih tua, itu kurang benar sebab ilmu (atau lebih baik disebut dengan “seni” saja dan bukan ilmu, sebab di zaman yang paling awal dari sejarah kemanusiaan itu belum ada ilmu yang memiliki sistematika, disiplin, serta keharusan-keharusan ilmiah yang lain) kedokteran timbul sesudah orang merasa sakit dan ingin sembuh dari sakitnya itu. Lain halnya dengan ekonomi, yang dirasakan perlunya sejak Nabi Adam AS diturunkan ke bumi bersama Hawa. Kebutuhan mereka akan makanan, pakaian dan tempat tinggal, telah memaksa mereka untuk bergumul dan bergaul dengan masalah-masalah ekonomi.
Hal ini akan tampak kian jelas jika kita ikuti pendapat Georg Friedrich List (1789-1846), seorang ahli ekonomi bangsa Jerman, yang membagi tahap-tahap kehidupan ekonomi manusia diantaranya:
1. Perburuan dan perikanan
2. Peternakan
3. Pertanian
4. Pertanian dan kerajinan setempat
5. Pertanian, industri, perniagaan internasional.
Pembagian List ini memberikan kesan kepada kita bahwa masalah-masalah ekonomi telah dilakukan oleh orang-orang penghuni pertama di bumi, dalam bentuk perburuan dan perikanan.
Pada saat awal-awal kehidupan manusia, istilah ekonomi tentu saja belum ada. Akan tetapi masalah-masalah yang dihadapi manusia-manusia penghuni bumi yang pertama adalah masalah-masalah yang di zaman modern disebut sebagai masalah ekonomi.
Ekonomi sebagaimana kedokteran dan lain-lain, saat itu belum berfungsi sebagai ilmu. Yang ada barulah “seni” ekonomi, yaitu seni mencukupi kebutuhan, seni melengkapi alat-alat berburu dan menangkap ikan (yang saat ini dikenal sebagai melengkapi alat-alat modal), seni penyisihan sebagian makanan untuk dimakan di lain saat nanti (yang saat ini disebut sebagai kegiatan menabung atau saving) dan lain-lain.
Peristiwa pertama yang menandai akan lahirnya ilmu baru yang bernama ilmu ekonomi adalah munculnya istilah ekonomi itu sendiri. Itu terjadi ribuan tahun yang lalu, beratus-ratus tahun sebelum kelahiran Nabi Isa AS. Entah pada zaman apa, masa pemerintahan raja siapa serta oleh siapakah istilah ekonomi itu untuk pertama kalinya dilontarkan, tidak ada orang yang mengetahuinya secara pasti. Yang jelas, istilah ekonomi itu lahir di Yunani, dan dengan sendirinya istilah ekonomi itupun berasal dari kata-kata Yunani pula. Asal katanya adalah Oikos Nomos. Betapa sulitnya mencari terjemahan yang tepat untuk kata-kata itu, tetapi orang-orang barat menerjemahkannya dengan management of household or estate (tata laksana rumah tangga atau pemilikan).
Pada saat itu, Yunani adalah negara yang besar dan memiliki kebudayaan yang tinggi. Hampir setiap generasi Yunani kuno berhasil mencetak dan memiliki berpuluh-puluh filosof besar, yang semuanya menjadi penyumbang bagi terbentuknya bangunan Ilmu Pengetahuan kita saat ini.
Diantara nama filosof besar tersebut terdapatlah nama Aristoteles (384-322 SM), yang merupakan murid dari Plato dan cucu murid Socrates. Aristoteles adalah ahli matematika, ilmu pasti dan alam, sekaligus seorang sosiolog dan psikolog, bahkan lebih dari semua itu, ia adalah seorang ulama yang paham