B. Indonesia

Pertanyaan

contoh cerpen beserta struktur cerpennya

2 Jawaban

  •  Gelisah dalam penantian, resah yang mengganggu jiwa, dan khawatir yang menggerogoti hati, kini telah diusir pergi oleh pelukan cowok berperawakan tinggi, putih, dengan rambut tertata rapi dan hidung mancung serta kemeja putih dan jas warna hitam yang ia kenakan bak pangeran harry yang gagah dan juga menawan.
     Larut dalam kebahagiaan tak menyadarkan ku bahwa matahari mulai bersembunyi di ufuk barat, pancaran cahayanya mulai tak pijar dan redup.
    Sekali lagi aku bertanya kepada Abel yang saat ini memelukku,
    “oh, benarkah ini semua… Atau ini hanya ilusi ku saja”
    Perlahan cowok tampan bernama Abel itu melepaskan pulukannya dan kemudian menatapku dalam dalam, pancaran sinar matanya begitu kuat membuat siapa saja yang ditatapnya akan merasakan hawa kedamaian. Emtah malaikat mana yang berdiam diri di mata Abel, yang jelas sorot matanya begitu indah, bahkan lebih indah dari beribu mata bidadari bidadari surga. Betapa beruntungnya aku.. Meluluhkan hatinya yang keras.
    Dengan lembut Abel menggenggam kedua tanganku
    “Gita sayang, ilusimu itu sudah jadi kenyataan sekarang, lihatlah cincin yang singgah di masing masing jari manis kita, serta 2 buah kitab kecil satu untukku dan satu lagi untukmu, lihat juga orang orang di sekeliling kita, mereka semua di sini untuk kita untuk menghadiri sebuah ritual suci yang dipimpin oleh seorang penghulu, satu lagi Gita ku sayang pesta kecil ini telah kita rancang dengan susah payah dengan segala macam rintangan”.Lalu Abel mengembangkan senyum menawannya yang begitu manis namun penuh harapan.
    Air mataku tak tertahankan ketika semua orang bersorak sorai mengiringi alunan kebahagiaan yang baru beberapa menit yang lalu disahkan oleh penghulu.
    Air mata bercampur haru membentuk sebuah harapan akan keharmonisan rumah tanggaku dengan pangeran pujaan ku Abel.
    Dan untuk kesekian kalinya Abel memelukku kembali.
    strukturnya = 
    (abstrak, orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, koda)
  • Kisah Seekor Keledai
    Orientasi Seorang pedagang menuntun keledainya untuk melewati sebuah sungai
    yang dangkal. Selama ini mereka telah melalui sungai tersebut tanpa
    pernah mengalami satu pun kecelakaan, tetapi keledainya tergelincir
    dan jatuh ketika mereka berada tepat di tengah-tengah sungai tersebut.
    Ketika pedagang tersebut akhirnya berhasil membawa keledainya beserta
    muatannya ke pinggir sungai dengan selamat, kebanyakan dari garam
    yang dimuat oleh keledai telah meleleh dan larut ke dalam air sungai.
    Keledai merasakan muatannya telah berkurang sehingga beban yang
    dibawa menjadi lebih ringan. Hal itu membuat keledai merasa sangat
    gembira ketika mereka melanjutkan perjalanan.
    Pada hari berikutnya, pedagang kembali membawa muatan garam.
    Keledai yang mengingat pengalamannya kemarin saat tergelincir di
    tengah sungai itu, dengan sengaja membiarkan dirinya tergelincir jatuh ke
    dalam air. Akhirnya dia bisa mengurangi bebannya kembali dengan cara
    itu.
    Komplikasi Pedagang yang merasa marah, kemudian membawa keledainya tersebut
    kembali ke pasar. Keledai tersebut di muati dengan keranjang-keranjang
    yang sangat besar dan berisikan spons. Ketika mereka kembali tiba di
    tengah sungai, keledai kembali dengan sengaja menjatuhkan diri. Namun,
    saat pedagang tersebut membawanya ke pinggir sungai, keledai menjadi
    sangat tidak nyaman karena harus dengan terpaksa menyeret dirinya
    pulang ke rumah dengan beban yang sepuluh kali lipat lebih berat dari
    sebelumnya. Spons yang dimuatnya menyerap air sungai dan menambah
    berat beban.
    Resolusi Tidak setiap cara dapat dilakukan pada situasi atau kondisi yang sama.
    Keledai menerapkan cara di setiap kondisi. Pada akhirnya, hal itu membuat
    keadaannya tidak seperti yang diinginkannya.

Pertanyaan Lainnya