Apa makna dalam prosesi upacara Sekaten?
IPS
najwarahma16
Pertanyaan
Apa makna dalam prosesi upacara Sekaten?
1 Jawaban
-
1. Jawaban niayuliana12
Dalam upacara Sekaten terdapat gunungan yang merupakan simbol atau lambang yang bermakna positif. Berbagai jenis makanan yang disiapkan dalam gunungan tersebut mengandung nilai-nilai luhur dan harapan yang baik bagi kehidupan ekonomi masyarakat.
Adapun nilai-nilai yang terkandung dalam setiap makanan atau sesaji yang terdapat dalam gunungan dalam Tradisi Sekaten tersebut, sebagai berikut:
a. Gunungan kakung, Gunungan selain bermakna kesuburan juga mempunyai arti sifat baik, sedangkan gunungan putri melambangkan sifat buruk.
b. Bendera merah putih, ditempatkan pada ujung gunungan, berjumlah lima buah sebagai lambang dari sebuah negara atau kerajaan.
c. Cakra, merupakan puncak dari pangkal berdirinya gunungan yang mempunyai makna senjata atau pusaka milik dari Prabu Kresna yang mempunyai kekuatan dahsyat dalam menegakkan keadilan.
d. Wapen, merupakan simbol yang digunakan sebagai lambang.
e. Kampuh, merupakan kain berwarna merah putih yang menutupi jodhang (tempat makanan) yang bermakna kesusilaan.
f. Entho-entho, merupakan makanan berbentuk bulat telur yang terbuat dari tepung beras ketan yang dikeringkan hingga keras, kemudian digoreng. Hal ini bermakna keteguhan hati dalam menghadapi masalah kehidupan dunia.
g. Telur asin, melambangkan amal.
h. Bahan perlengkapan dalam gunungan kakung seperti tebu, cabe, daun pisang, terong, wortel, mentimun, kacang panjang dan daging yang kesemuanya merupakan hasil dari bumi yang dinikmati manusia. Dan juga dami (batang padi). lambang dari kesuburan bumi.
i. Gunungan putri, Gunungan putri melambangkan putri sejati yang menggambarkan bahwa seorang wanita harus memiliki badan dan pikiran yang dingin, sehingga dia mempunyai penangkal untuk menahan isu-isu yang datang dari luar, baik yang menjelek-jelekkan dirinya maupun keluarganya dan dapat menyimpan rahasia manusia atau keluarganya.
j. Eter, terbuat dari seng berbentuk jantung manusia atau bunga pisang (tuntut) yang bermakna sebagai api yang menyala, yaitu semangat hidup yang menyala terus.
k. Bunga sebagai pengharum, mempunyai dua makna yang terkandung di dalamnya, yaitu makna lahiriah dan mamna batiniah.
l. Jajanan, yang terdiri dari jadah, wajik, dan jenang sebagai isi dari jodhang yang menggambarkan hasil karya wanita dalam dapur atau rumah tangga.
m. Uang logam, bermakna sebagai sarana memperoleh kebutuhan lahiriah manusia dalam hidup di dunia, dan bermakna batiniah sebagai simbol cobaan atau ujian hidup manusia yang dapat menggunakan dan mendatangkan keresahan bagi yang tidak dapat menggunakan.
n. Gunungan anakan, bermakna bahwa anak dari sebuah rumah tangga yang sudah tentu diharapkan oleh orang tuanya, anak dapat menyambung sejarah keluarga atau dapat mikul dhuwur mendhem jero.
o. Ancak cantaka, merupakan sedekah para abdi dalem dan kerabat keraton yang dikeluarkan oleh raja. Melambangkan kehidupan yang makmur tercukupi kebutuhan jasmani dan rohani.
p. Sega uduk atau nasi gurih dengan perlengkapan daging ayam (ingkung), kedelai, dan pisang raja.
Maknanya sebagai lambang kehidupan yang enak atau baik, sedang yang dituju adalah untuk para Nabi dan wali.
q. Sega janganan atau nasi sayuran, melambangkan kehidupan tercukupi (duniawi), sedang yang dituju adalah para roh.
r. Sega asahan, bermakna untuk menyucikan lahir dan batin.
s. Buah-buahan atau jajan pasar, bermakna sebagai penolak balak atau menyingkirkan segala sumber bahaya atau bencana yang akan terjadi.
t. Sirih, menurut kepercayaan masyarakat, barang siapa yang memakan sirih tepat pada saat gamelan sekaten berbunyi untuk pertama kalinya akan awet muda.
u. Canthangbalung, Canthangbalung adalah abdi dalem yang bertugas membuat orang lain menjadi gembira.
v. Pecut, adalah salah satu barang yang dijual dalam sekaten.