Fisika

Pertanyaan

lumba lumba berkomunikasi mengunakan?





2 Jawaban

  • suara yang berupa bunyi siul
  • perilaku komunikasi lumba-lumba berupa bunyi siul itu telah dikaji secara intensif sejak dasawarsa 1940. Komunikasi jenis ini dilakukan lumba-lumba sebab kehidupan laut tidak memungkinkannya berinteraksi dengan sesama spesiesnya menggunakan ekspresi wajah atau gerakan tubuh. Bunyi siul lumba-lumba memiliki urutan dan paduan yang lebih rinci daripada binatang lain. Meski demikian, masih diperdebatkan mengenai apakah bunyi siul yang dikeluarkan itu dilakukan secara emosional atau dengan tata bahasa yang logis.Kajian tentang siulan lumba-lumba pernah dilakukan oleh John J. Dreher dan Rene-Guy Busnel. Salah satu hasilnya, diketahui bahwa siulan lumba-lumba tersebut seperti bahasa manusia yang berupa bahasa bernada (tonal language). Kedua peneliti itu melakukan kajian dengan cara menyajikan satuan siulan yang berbeda dalam bentuk kontur dan urutan itu dipahami sebagai urutan yang memiliki kesatuan makna. Kontur dan urutan bunyi itu tergantung pada analisis frekuensi dalam satuan bunyi dan cara bunyi-bunyi itu dipadukan. Selain itu, terjadinya setiap bunyi dan paduannya dihubungkan oleh apa yang sedang dialami oleh lumba-lumba yang mengeluarkan bunyi, dan juga dikaitkan dengan apa yang sedang dilakukan oleh lumba-lumba lain pada saat mendengarkan bunyi-bunyi itu.Dreher juga memperdengarkan kembali rekaman paduan bunyi yang berbeda dan mendapatkan tanggapan dalam bentuk tindakan dan rangkaian bunyi panggilan lumba-lumba yang mendengar. Namun demikian, jumlah satuan bunyi itu berkaitan dengan situasi emosional, seperti panggilan yang menunjukkan ketertekanan atau keinginan menjalin hubungan seksual.Penelitian tentang cara lumba-lumba berkomunikasi juga pernah dilakukan oleh Jarvis Bastian pada 1966. Ia mengatakan, dua lumba-lumba hidung botol Atlantik jantan dan betina yang diberi nama Buzz dan Doris dipelihara dalam sebuah bak penampungan, lalu dilatih untuk bekerja sama dalam menekan pedal-pedal yang dihubungkan dengan sinyal otomatis yang dapat memberikan makanan berupa ikan pada saat pedal-pedal itu ditekan. Pada masing-masing bagian bak ditempatkan sepasang pedal. Setelah melalui tahap-tahap latihanyang cukup rumit, bak tersebut disekat menjadi dua untuk memisahkan keduanya.Cara kerja penelitian itu adalah sebagai berikut. Kepada kedua lumba-lumba itu ditunjukkan nyala lampu saat permainan akan dimulai. Setelah itu, dinyalakan lampu yang lain dengan dua cara, yaitu sepintas dan lebih lama. Apabila nyala lampu kedua cukup lama, pedal kanan harus ditekan, tetapi apabila singkat, pedal kirilah yang mesti ditekan. Sampai pada tahap itu, lumba-lumba betina dapat melihat sinyal lampu, tetapi lumba-lumba jantan tidak dapat melihat lumba-lumba betina, begitujuga dengan sinyal lampu. Kedua lumba-lumba itu akan mendapatkan ikan apabila si jantanmenekan pedal yang benar di bagian bak yang ditempatinya, kemudian si betina menekan pedal yang benar di bagian bak yang ditempatinya. Dengan demikian, si jantan harus menekan pedal yang benar tanpa melihat sinyal lampu yang menunjukkan pedal mana yang harus ditekan. Lumba-lumba jantan hanya dapat melakukan hal itu apabila lumba-lumba betina memberitahunya dengan bunyi-bunyi siul yang dikeluarkannya mengenai pedal mana yang harus ditekan ketika si betina melihat sinyal lampu cukup lama atau sepintas. Setelah mengalami kegagalan berkali-kali, lumba-lumba jantan dapat menekan pedalyang benar dan kedua lumba-lumbaitu berhasil memperoleh ikan dengan tingkat kebenaran lebih dari90 persen (Cahyono, 1995).Hasil analisis bunyi-bunyi lumba-lumba betina menunjukkan bahwa si betina membuat bunyi siul dengan pedal yang berbeda ketika sinyal lampu itu menyala cukup lama atau sepintas. Bunyi lebih panjang untuk sinyal lampu yang menyala lebih lama, dan bunyi lebihpendek untuk sinyal lampu yang menyala sekejap. Dari penelitian itumungkin sekali untuk disimpulkan bahwa lumba-lumba jantan dapat mendengar dan membedakan kedua jenis bunyi yang diperdengarkan oleh si betina. Setelah berpengalaman dengan permainan itu, kegagalan komunikasi antara kedua lumba-lumba dapat dibuat apabila si betina tidak diberi ikan, apabila lampu tidak dinyalakan, dan apabilabak itu disekat dengan benda kedap suara. Dari penelitian itu berarti lumba-lumba betina memberitahukan lumba-lumba jantan tentang lama tidaknya nyala sinyal lampu itu sehingga si jantan dapat menekan pedal yang benar sebagai tanggapan pemberitahuan si betina (Cahyono, 1995).Begitulah cara lumba-lumba berkomunikasu

Pertanyaan Lainnya