dampak revolusi prancis sehingga melahirkan ilmu sosiologi
Sosiologi
VitokenNardo14
Pertanyaan
dampak revolusi prancis sehingga melahirkan ilmu sosiologi
1 Jawaban
-
1. Jawaban Ade01inkai2002
Perancis di bawah pemerintahan revolusioner membentuk negara, dengan tentara milisi dipimpin Napoleon Bonnaparte yang bersemboyan liberte, egalite, dan fraternette yang diabadikan pada warna bendera biru-putih-merah. Pada perang koalisi VI, tahun 1814, Perancis dikalahkan oleh pasukan koalisi dan Napoleon dibuang ke pulau Elba. Pada tahun 1815 Napoleon meloloskan diri dan terjadi perang koalisi ke VII, akhirnya Perancis dapat dikalahkan kembali dan Napoleon dibuang ke pulau St. Helena.
Revolusi Perancis membawa pengaruh yang sangat luas , secara politis lahirnya paham-paham baru seperti liberalism, demokrasi, dan nasionalisme sebagai perkembangan dari semboyan revolusi liberte, egalite, dan fraternette. berakhirnya Revolusi Perancis, semua orang berharap bahwa kesamaan (egalite), persaudaraan (fraternite), dan kebebasan liberte) yangmenjadi semboyan revolusi benar-benar akan terwujud. Ketiga semboyan itu memiliki kaitan yang erat satu sama lain.
Namun, dalam kenyataannya berbeda dengan apa yang diharapkan. Revolusi memang telah mendatangkan perubahan, namun pada saat yang sama juga telah mendatangkan kekuatiran yanglebih besar. Apa sesungguhnya yang terjadi? yang terjadi adalah timbulnya anarki (situasi tanpaaturan) dan kekacauan (chaos) yang lebih besar setelah terjadinya Revolusi Perancis. Banyak sekali ketegangan-ketegangan pada saat itu seperti pendiskriminasian terhadap orang miskin. August Comte adalah orang yang pertama kali membuat deskipsi ilmiah atas situasi sosial seperti ini. Dialah yang pertama kali menggunakan kata "sosiologi". Walaupun sosiologi muncul pada abad ke-19 pada masanya August Comte, akan tetapi perhatian terhadap mayarakat sudah ada sebelum abad 19, hanya saja masih berupa pemikiran-pemikiran dan belum menjadi suatu ilmu. Contohnya Aristoteles (384-322 SM), didalam bukunya politics, Aristoteles mengadakan suatu analisis mendalam terhadap lembaga-lembaga politik dalam masyarakat, abad ke-17 ditandai tulisan Hobbes (1588-1679) yang berjudul The Leviathan, Inti ajarannya di ilhami oleh hukum alam, fisika dan matematika. Dia beranggapan bahwadalam keadaan alamiah, kehidupan manusia didasarkan pada keinginan-keinginan yangmekanis, sehingga manusia selalu ingin berkelahi, akan tetapi mereka mempunyai pikiran bahwa hidup damai dan tentram jauh lebih baik, awal abad ke-19 muncullah ajaran Saint Simon (1760-1825) yang terutama mengatakan bahwa manusia hendaknya dipelajari dalam kehidupan berkelompok. Muncullah di abad ke-19 nama Auguste Comte yang telah menulis beberapa buah buku yang berisikan tentang pendekatan-pendekatan umum untuk mempelajari masyarakat. Nama yang dipakai pada saat itu adalah "sosiologi" ( 1839) yang berasal darikata latin socius yang berarti "kawan", "teman", "masyarakat" dan dari kata yunani